Monday, 4 June 2018

Ayo Ngabuburit di Jalan Lingkar Palopo, Selain Mancing Bisa Nikmati Kuliner Khas Berbgai Daerah


Beragam cara yang dilakukan warga kota Palopo  Sulawesi Selatan  untuk menunggu datangnya jam berbuka puasa atau ngabuburit,  salah satunya adalah dengan mengunjungi Jalan Lingkar Kota Palopo.


Jalan Lingkar Palopo terletak di sebelah timur kota Palopo, dengan lebar jalan 15 meter dan panjang lokasi sekitar 17 kilometer, yang membentang mengikuti garis pantai teluk Bone. Di lokasi ini, setiap sore hari baik di bulan Ramadhan ataupun di luar Ramadhan menjadi tempat kunjungan warga.  

Warga memilih jalan lingkar timur  karena lokasinya yang aman, nyaman, indah dan udaranya masih segar. Salah satu aktivitas yang dilakukan warga saat ngabuburit adalah memancing. Aktivitas memancing menjadi kepuasan tersendiri bagi pengunjung, sambil menikmati suasana pemandangan kota Palopo dari pinggir pantai  dengan memandangi alam perbukitan yang membentengi kota Palopo.

Selain itu warga dapat menyaksikan dari pantai terbenamnya Matahari di Puncak pegunungan Battang Palopo, dan  pemandangan laut,  pulau Libukang dan hutan mangrove.

Tanaman Bakau atau mangrove yang tumbuh di kawasan jalan lingkar punya keindahna tersendiri, dengan pertumbuhannya terbentuk tegakan seumur, sehingga nampak sebagai kawasan hijau dan dibawahnya dihuni berbagai biota mangrove seperti kerang, udang, ikan dan kepiting.

Warga yang datang memancing di lokasi ini  bukanlah hal utama  untuk mendapatkan hasil, melainkan sekedar menunggu tibanya jam berbuka puasa  atau ngabuburit.  

“Kawasan ini dipilih karena keindahannya, udaranya yang masih segar dengan hembusan angin sore yang terasa nyaman, jadi kalau soal mancing itu hiburan saja, kalaupun dapat Ikan yah alhamdulillah tapi kalau tidak yah tidak apa, yang penting puas sambil ngabuburit,” kata Faturrahman, salah seorang pengunjung, Minggu (27/5/2018).

Di area ini, hampir sepanjang jalan terdapat penjualan makanan maupun minuman dengan aneka kuliner, mulai dari khas Sulawesi Selatan hingga daerah lainnya di Indonesia seperti Padang, Mataram, Lombok, dan Maluku. Jadi pengunjung bisa menjumpai makanan seperti Nasi padang, Nasi pecel.  Tahu Bacan, Pisang goreng peppek, Pisang gepe, Jagung manis, Mpek mpek Palembang, Es mataram, Pisang ijo dan berbagai menu khas lainnya.

“Ngabuburit disini cukup praktis, setelah mancing atau aktivitas lain, begitu masuk waktu berbuka kita tinggal beli atau pesan sebelumnya di warung warung yang tersedia disini,” ucap Fefriana. 

Jalan Lingkar Palopo, menjadi magnet baru bagi pedagang kuliner dan penikmat alam. Bagi pedagang dapat memperoleh keuntungan 2 kali lipat dari hari sebelumnya. Menurut Rizal (29) mengatakan bahwa omzet pendapatannya naik selama bulan Ramadhan dibanding hari biasa.

“Kalau suasana bulan Ramadhan begini, pengunjung datang dengan santai bersama keluarga, kalau hari kerja, biasanya datang dengan rombongan pekerja kantoran. Harga makanan dan minuman harganya cukup lumayan, rata untuk makanan Rp 20.000 per porsi dan minuman Rp 10.000 perporsi,” Alhamdulillah omset bisa bertambah,” ujarnya.
Bersantai di jalan lingkar Palopo  sambil menikmati keindahan,  memang sudah dilakukan warga sejak dulu, terutama sejak jalan lingkar mulai dibangun sekitar 2009 lalu. Pengunjung bukan hanya warga Palopo tetapi warga dari luar daerah seperti Luwu, Masamba dan Luwu Timur. 

1 comment:

pendaftaran cpns said...

Mancingnya seru banget ya