Muh. Amran Amir, S. Hut |
5.2. Indeks Keanekaragaman Jenis (Shannon Whiener Indeks)
a. Tipe Wanangkiki
Indeks Keanekaragaman jenis menurut Shanon Whiener dalam Ludwig dan Reynolds (1988) yang dikutip Dianarto (2000) bahwa Indeks keanekaragaman Shanon Whiener digunakan luas dalam ekologi komunitas, karakteristiknya adalah apabila H’ = 0 maka hanya terdapat satu jenis yang hidup dalam satu komunitas.H’ maksimum jika kelimpahan jenis-jenis penyusun terdistribusi secara sempurna tingkat diversitas berbanding lurus dengan kemantapan suatu komunitas. Semakin tinggi tingkat diversitas jenis maka semakin mantap komunitas tersebut.
Indeks Keanekaragaman jenis pohon yang terdapat pada tiga petak contoh tipe Wanangkiki disajikan pada tabel 9.
Tabel 9. Indeks Keanekaragaman Jenis Pohon (H’) beberapa Tempat Pada Tipe Wanangkiki
No | Lokasi | H' | Σ Jenis | Σ Pohon |
1 | Kalabui | 3,22 | 38 | 84 |
2 | Kolewuri | 3,03 | 29 | 62 |
3 | Lonca | 3,04 | 40 | 103 |
Tabel 9 menunjukan bahwa H’ lebih tinggi pada Gunung Kalabui. Ketiga lokasi tersebut Indeks Keanekaragamannya (H’) tergolong tinggi.
Berdasarkan Nilai H’ maka keanekaragaman jenis pohon pada masing-masing lokasi pada tipe Wanangkiki tergolong tinggi. Menurut Kriteria Lee et al, dalam Parani (2004) membagi kriteria menjadi :
1. Tinggi jika H’ > 2,0
2. Sedang jika H’ diantara 1,6 – 2,0
3. Rendah jika H’ diantara 1,0 – 1,5
4. Sangat rendah jika H’ < 1,0
Keanekaragaman jenis pohon yang ada pada tipe ini berdasarkan nilai H’ perjenis tergolong rendah, tetapi secara keseluruhan indeks keanekaragaman jenis tergolong tinggi.
Tingginya keanekaragaman jenis pohon pada tipe Wanangkiki disebabkan karena memiliki individu yang lebih banyak, dan penyebaran jenis pohon meluas. Menurut Naughton (1998) dalam Kaisang (2004) umumnya keanekaragaman mengarah ke keanekaragaman spesies yang pengukurannya melalui jumlah spesies dalam komunitas dan kelimpahan relatifnya.
b. Tipe Wana
Indeks Keanekaragaman jenis pohon yang terdapat di beberapa petak contoh pada tipe Wana disajikan pada tabel 10.
Tabel 10. Indeks Keanekaragaman Jenis Pohon (H’) beberapa Tempat Pada Tipe Wana
No | Lokasi | H' | Σ Jenis | Σ Pohon |
1 | Kalabui | 3,32 | 38 | 86 |
2 | Kolewuri | 3,15 | 33 | 71 |
3 | Lonca | 3,49 | 43 | 79 |
Berdasarkan nilai H’ pada tabel 10, maka keanekaragaman jenis pohon pada masing-masing lokasi tergolong tinggi.
Pada tipe Wana indeks keanekaragaman jenis sama pada tipe Wanangkiki yaitu tergolong rendah pertingkatan jenis, tetapi secara keseluruhan indeks keanekaragaman jenis pohon tergolong tinggi, karena memiliki jumlah jenis yang banyak dan H’ > 2,0.
Jika dibandingkan kedua tipe tersebut berdasarkan nilai H’ maka nilai rata rata terbanyak adalah tipe Wana (3,32) sedangkan Wanangkiki (3,10), atau dengan kata lain jumlah jenis lebih banyak terdapat pada tipe Wana hal ini disebabkan oleh ketinggian tempat, dimana pada tipe Wanangkiki yang berada pada puncak atau tempat tertinggi mengalami penurunan jenis. Menurut Ewusie (1990), menyatakan bahwa vegetasi pada pegunungan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim pada ketinggian yang berbeda-beda, suhu akan turun sejalan dengan ketinggian yang meningkat hingga pada Gunung-gunung yang tinggi, pada umumnya curah Hujan pada lereng bawah pegunungan itu lebih lebat ketimbang pada bagian atas, penyebab keadaan ini adalah udara yang panas dari bagian itu menjadi dingin pada waktu naik mengikuti lereng pegunungan sebagai akibatnya sebaran curah hujan itu sering terdapat vegetasi yang lebih subur pada ketinggian rendah dan menengah diatas ketinggian yang subur itu vegetasi semakin jarang dengan bertambahnya ketinggian.
5.3. Indeks Nilai Kemiripan Komunitas (Is)
Indeks Nilai Kemiripan Komunitas yang didapatkan pada dua tipe pemanfaatan hutan disajikan pada tabel 11, sebagai berikut :
Tabel 11. Perbandingan Indeks Nilai Kemiripan Komunitas Pada Tipe Wanangkiki dan Tipe Wana
Tipe Tempat plot | Tipe Wanangkiki | |||
Kalabui | Kolewuri | Lonca | ||
Kalabui | 60,13% | 70,13% | 59,88% | |
Tipe Wana | Kolewuri | 60,56% | 53,89% | 63,39% |
Lonca | 70,3% | 71,48% | 54,85% |
Pada tabel 11 menunjukan bahwa komposisi jenis pohon pada dua tipe pemanfaatan hutan, umumnya < 75% atau kurang memiliki kemiripan komunitas. Indeks kemiripan komunitas pada masing-masing tipe disajikan pada lampiran 11 - 24
No comments:
Post a Comment