Muh. Amran Amir, S. Hut |
5.4. Struktur Pohon
Batas-batas tinggi stratifikasi pohon dan penutupan tajuk akan berbeda pada keadaan tempat tumbuh dan komposisi hutan yang berlainan (Soerianegara dan Indrawan, 1978). Struktur vegetasi pohon pada tipe Wanangkiki dan tipe Wana disajikan pada masing-masing lokasi :
1. Gunung Kalabui
Struktur pohon yang terbentuk pada Gunung Kalabui disajikan pada tabel 12.
Tabel 12. Perbedaan Struktur Pohon di Gunung Kalabui.
Tipe | Stratum | Tinggi pohon (m) | Jumlah |
A | 36,60 - 47,90 | 12 | |
Wanangkiki | B | 18,30 - 34,20 | 33 |
C | 8,50 - 17,80 | 37 | |
D | 6,90 - 7,80 | 3 | |
A | 35,80 - 42,00 | 2 | |
B | 18,10 - 34,60 | 36 | |
Wana | C | 8,00 - 17,90 | 42 |
D | 4,90 - 5,50 | 2 |
Pada tabel 12 menunjukan bahwa pada Gunung Kalabui tipe Wanangkiki stratum yang terbentuk berdasarkan tinggi pohon umumnya stratum B dan stratum C dengan tinggi pohon pada stratum B 18,30 – 34,20 m, dan stratum C 8,50 – 17,80 m. Jenis pohon yang menempati stratum B antara lain : Bakang kuning (Timonius sp) 23,10 – 34,20 m, Marantaipa (Mangifera foetida. L) 21,50 – 34,20 m, Beringin (Ficus sp) 21,10 – 23,10 m, Kume (Palaquium quercifolium) 19,60 – 24,40 m, Palio (Cinnamommum parthenoxyllon) 19,00 – 21,90 m. Pada stratum C jenis yang menempati antara lain : Cempaka/Uru (Elmerilia ovallis (Miq) Dandy) 18,50. Pandan Pandanus sp 12,90 – 18,30 m, Nuncu (Ficus sp) 15,50 – 16,20 m, Marantaipa (Mangifera foetida) 13,60 – 16,90 m, Mompo (Ficus cellosa) 12,20 – 16,00 m, Marangkappi (Meliosma nitida) 10,20 – 17,50 m, Kume (Palaquium qurcifolium) 10,10 – 15,30 m, Lebanu kuning (Neonauclea sp) 17,80 m, Kuluk (Planchonella nitida) 17,20 m
Pada tipe Wana stratum yang terbentuk adalah stratum B dan stratum C dengan tinggi pohon pada stratum B 18,10 - 34,60 m dan Stratum C 8,00 - 17,90 m. Jenis pohon yang menempati stratum B antara lain : Marantaipa (Mangifera foetida L) 25,80 – 33,90 m, Malaike (belum teridentifikasi) 34,20 m, Bakang garoka (Litsea formanii) 33,40 m, dan Lolia (Cryptocarya sp) 32,80 m, sedangkan pada stratum C jenis yang menempati antara lain : Wirau (Dracontamelon dao) 17,80 m, Pangi (Pangium edule ) 17.20 m, Malaike (belum teridentifikasi) 10.60 - 16.60 m. Untuk stratifikasi jenis pohon di Gunung Kalabui pada tipe Wanangkiki dan Wana diajikan pada lampiran 9 dan 10.
2. Gunung Kolewuri
Struktur pohon yang terbentuk pada Gunung Kolewuri disajikan pada tabel 13 .
Tabel 13 Perbedaan Struktur Pohon di Gunung Kolewuri
Tipe | Stratum | Tinggi (m) | Jumlah |
A | 38,70 – 42,20 | 10 | |
Wanangkiki | B | 18,00 – 32,90 | 28 |
C | 8,40 – 16,90 | 22 | |
D | 7,00 - 7,90 | 2 | |
A | 35,20 – 38,40 | 5 | |
B | 18,10 – 34,50 | 26 | |
Wana | C | 8,10 – 17,90 | 44 |
D | 5,70 – 7,70 | 3 |
Pada tabel 13 menunjukan bahwa Gunung Kolewuri Stratum yang terbentuk pada tipe Wanangkiki adalah Stratum B dan Stratum C dengan tinggi pohon pada Stratum B 18,00 m - 32,90 m dan Stratum C dengan tinggi pohon 8,40 m – 16,90 m Jenis yang menempati stratum B antara lain : Tawo (Pometia pinnata) 32,90 m, Bakang kuning (Timonius sp) 23,30 – 31,10 m, Balintunga (Bischiffia javanica) 31,70 m, Miapo (Macaranga hispida) 24,80 – 31,70 m, Nggera (Myristica fatua) 32,60 – 32,80 m. Jenis yang menempati stratum C antara lain : Bonitu (Garcinia sp) 8,40 – 16,30 m, Malaike (belum teridentifikasi) 8,70 – 16,90 m,Tawo (Pometia pinnata) 16,50 m, Tumpu (Garcinia sp) 15,40 m. Pada tipe ini banyak tempat-tempat kosong yang tidak ditumbuhi oleh pohon, tempat kosong tersebut diakibatkan oleh adanya pohon berdiameter besar yang memiliki tajuk lebar yang saling menutupi sehingga permukaan tanah dalam menerima cahaya sinar Matahari terhalangi yang mengakibatkan pohon kecil yang ada di bawah atau sekitarnya pertumbuhannya lambat, hal ini menimbulkan kerapatan pohon rendah sehingga terbentuk struktur yang bervariasi. Kerapatan antar pohon juga berpengaruh terhadap terbentuknya stratum. hasil penelitian Solomon (1977) dalam Daniel et all (1992) menyatakan bahwa tegakan berkerapatan rendah mengalami perubahan struktur yang banyak sedangkan tegakan rapat hanya mengalami perubahan struktur sedikit.
Sedangkan pada tipe Wana umumnya stratum C dengan tinggi pohon 8,10 – 17,90 m. Jenis pohon yang menempati stratum C antara lain : Bakalopi (belum teridentifikasi) 17,90 m, Karanahi (belum teridentifikasi) 8,10 – 17,60 m, Lolia (Cryptocarya sp) 10.60 – 17,20 m. Hasil pengamatan di Lapangan memperlihatkan bahwa kerapatan antar pohon cukup rapat, sehingga variasi struktur yang terbentuk hanya sedikit, atau dominan pada satu stratum yaitu stratum C. Polunin (1960) menyatakan bahwa stratum C umumnya merupakan lapisan tinggi, tajuk-tajuk pohon bersifat kontinyu dan membentuk massa yang benar-benar disebut atap.
Stratifikasi jenis pohon pada tipe Wanangkiki dan Wana Gunung Kolewuri disajikan pada lampiran 11 dan 12.
3. Gunung Lonca
Struktur pohon yang terbentuk pada Gunung Lonca disajikan pada tabel 14.
Tabel 14. Perbedaan Struktur Pohon di Gunung Lonca
Tipe | Stratum | Tinggi (m) | Jumlah |
A | 36,30 – 40,50 | 5 | |
Wanangkiki | B | 18,00 – 34,60 | 47 |
C | 8,00 - 17,90 | 43 | |
D | 3.10 – 7,60 | 6 | |
A | 35,80 – 43,30 | 5 | |
B | 18,00 – 34,40 | 31 | |
Wana | C | 8,10 – 17,70 | 40 |
D | 6,10 – 7,10 | 2 |
Pada tabel 14 menunjukan bahwa di Gunung Lonca Stratum yang terbentuk pada tipe Wanangkiki adalah Stratum B dengan tinggi pohon 18,00 m - 34,60 m dan Stratum C dengan tinggi pohon 8,00 m – 17,90 m . Jenis yang menempati stratum B antara lain : Nuncu (Ficus sp) 30,90 – 34,60 m, Marantaipa (Mangifera foetida .L) 25,40 – 33,80 m, Kaha (Castanopsis accuminatissima) 18,40 – 32,90 m, Malaike (belum teridentifikasi) 32,90 m. Jenis yang menempati stratum C antara lain : Benunu (Ficus annulata) 12,90 – 17,90 m, Anga (Antidesma sp) 16,60 – 17,40 m, Bonitu (Garcinia sp) 11,00 – 15,50 m.
Sedangkan pada tipe Wana stratum B dan C, stratum B tingginya 18,00 – 34,40 m. Jenis pohon yang menempati stratum B antara lain : Benunu (Ficus annulata B.L) 25,90 – 34,40 m, Kaha (Castanopsis accuminatissima) 22,60 – 33,80 m, Lalari (Glochidion sp) 33,90 m, Pakinou (belum teridentifikasi) 32,80 m, sedangkan pada stratum C dengan tinggi pohon 8,10 – 17,70, jenis pohon yang menempati stratum ini antara lain : Tawo (belum teridentifikasi) 17,70 m, Aren (Arenga pinnata) 17,30 m, Uka (Gnetum gnemon) 16,00 m. Stratifikasi jenis pohon tipe Wanangkiki dan Wana Gunung Lonca disajikan pada lampiran 14.
Pada 2 tipe pemanfaatan lahan tersebut diatas (Wanangkiki dan Wana) stratum pohon yang terbentuk umumnya stratum B tinggi antara 18,00 – 34,60 m dan stratum C tinggi antara 8,00 – 17,90 m, kecuali pada Gunung Kolewuri pada tipe Wana terbentuk stratum C dengan tinggi pohon 8,50 – 17,80 m.
Jenis-jenis yang menempati lapisan teratas umumnya adalah jenis yang memiliki nilai INP yang tinggi dan menyebar di semua plot penelitian. Menurut Soerianegara dan Indrawan (1978) menyatakan bahwa dalam komunitas hutan, sebagai akibat persaingan muncul jenis-jenis tertentu yang lebih berkuasa Pohon-pohon yang tinggi dari strata (lapisan) teratas mengalahkan atau menguasai pohon-pohon yang rendah dan merupakan jenis pohon yang mencirikan masyarakat hutan.
No comments:
Post a Comment