Ramadahn tahun ini 1431 H/2010 M di tempatku lagi sepi. Kalo dilihat dari jumlah pengunjungnya mang banyak cuma kondisinya seolah sepi, gak nampak ramenya, halaman Masjid rada-rada gelap soalnya lampu terasnya mati, gema ramadhan seolah hilang.
Saya teringat tadi sore ketika saya mengirim sms ucapan selamat menyambut ramadhan kepada seorang ketua remes di Kampung Bassiang Kabupaten Luwu, dia sempat menuturkan beberapa hal antara lain mengatakan bahwa begitu ribetnya membina remaja disini, banyak kegiatan yang bisa dilakukan tetapi dukungan dari pemerintah kabupaten tidak ada, bahkan dia sudah memasukkan proposal ke Pemda Luwu untuk dibantu kegiatannya bahkan telah sampai ke Anggota Dewan untuk diperjuangkan aspirasinya sebagai pembina remaja agar dibantu dalam melaksanakan kegiatannya, tetapi sampai sekarang realisasinya masih O (Nol Besar).
Kenapa Pemda Luwu begitu enggan membantu kegiatan remaja khususnya remaja islami yang cikal bakal lahirnya generasi islami.
Hal ini teringat pada saya pada tahun lalu yang membuat kegiatan Gema Ramadhan tahun 2009, begitu banyak kegiatan yang saya bikin, dengan dukungan dana swadaya dari anggota REMAS (Remaja Masjid) dan Orang tua disini, saya berkali-kali mengantar Proposal ke PEMDA LUWU untuk dibantu dalam kegiatan tersebut tetapi tak sepeserpun dana yang kami dapat.
Alhamdulillah, dengan keinginan yang kuat dan persatuan yang utuh dan kokoh kegiatan kami dapat terlaksana 100% dengan hadiah yang mewah, yang ditunjang dengan sumbangan dari beberapa pihak termasuk Pemda Kota Palopo. Hadiahnya bukan lagi seperti yang dikatakan oleh Ustadz Amri "Buku Tiga Lembar", sebab kami memikirkan bahwa pembangunan agama harus didukung oleh semua pihak secara utuh dan menyeluruh.
Ramadhan tahun ini saya lihat dimana-mana khususnya di Luwu sangat berbeda dan sepi hampir tak ada gemanya. padahal kalau dipikir disinilah awal masuknya Islam Pertama di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Luwu Desa Pabbaresseng.
Berbeda dengan kota-kota atau daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia pada saat masuk Ramadhan begitu ramainya masyarakat menyambut ramadhan secara konvoi kendaraan keliling kota membagi-bagikan jadwal Imsakiyah Ramadhan dan bunga mawar. Di Kota Palu misalnya saya dan rekan ketua Remas di Bassiang pernah membina remaja di kota palu selama 8 tahun saat kuliah. Alhamdulillah begitu kagumnya dan senangnya kami sebab pemda selalu memperhatikan kami, mulai dari acara Baksos, Sunatan Massal, pengobatan gratis dan pengkajian agama selalu ada perhatian dari masyarakat dan pemerintah.
No comments:
Post a Comment