Saturday, 28 August 2010

Pemecahan Masalah

* Muh. Amran Amir*

Masalah adalah ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan. Seringkali manusia atau apa saja yang ada di Bumi ini mengalami masalah, terutama manusia sebagai mahluk berpikir pasti mengalami masalah. Dalam menghadapi masalah ada beberapa jenis masalah yaitu masalah ringan, sedang dan berat, adapula masalah secara pribadi dan umum.

            Dalam suatu institusi /lembaga atau masyarakat kampung sering muncul berbagai masalah yang dihadapi, namun menyelesaikan masalah tidaklah semudah apa yang kita harapkan karena beberapa pertimbangan seperti keputusan yang diambil mesti mengakar dari bawah (Bottom up) yang sifatnya partisipatif, karena apabila keputusan berdasarkan pihak penentu atau pimpinan (Top Down)  akan menimbulkan dampak yang besar.
            Oleh karena itu dalam pemecahan masalah di suatu institusi/lembaga, kampung, kantor dan bahkan penelitian perlu menggunakan suatu metode pemecahan masalah seperti :
  1. Analisa Pohon Masalah dan Harapan
  2. Analisa Jembatan Bambu
  3. Analisa Tulang ikan
  4. Analisa Stake Holders
  5. Analisa SWOT
  6. Analisa Medan Daya
  7. dan lain-lainnya.
Apabila masalah terjadi dalam suatu komunitas masyarakat atau  kampung misalnya maka langkah yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan secara partisipatif.
Perencanaan Partisipatif Tingkat Lapangan
Bagaimana Melakukannya ?
Tahap ini didasarkan pada kondisi sumberdaya yang ada seperti manusia, modal dan alam, dimana keadaan wilayah diinventarisir sampai masalah dan potensi ditemui. Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan :
1.      Harus didasarkan dengan kebutuhan masyarakat
2.      Sebagian besar masyarakat/kelompok terlibat dalam pengambilan keputusan dan prosesnya.
3.      Tujuannya lebih pada kemandirian masyarakat bukan pada ketergantungan pada pihak lain.
4.      Manfaat berkelanjutan
5.      Menggunakan bahan/Sumberdaya lokal sejauh mungkin
6.      Tidak merusak lingkungan
7.      Tidak merusak orang lain yang tidak terlibat dalam prosesnya.
Supaya sebagian besar masyarakat/kelompok terlibat dalam pengambilan keputusan, proses dan manfaatnya  dari hasil perencanaan berkelanjutan serta tidak merugikan orang lain maka dilakukan analisa stake holders, sehingga akan muncul stake holders pemegang kendali yang perlu diajak untuk berpartisipasi, Partisipasi pemegang kendali akan menghasilkan :
-          peningkatan efektifitas
-          peningkatan efisiensi
-          peningkatan sustainabilitas
-          peningkatan transparansi dan pertanggungjawaban
-          peningkatan kesetaraan
Pemegang kendali terdiri dari pemegang kendali primer sebagai pihak pihak yang mendapat manfaat atau dirugikan oleh suatu kegiatan dan Sekunder sebagai semua orang lain dan atau lembaga yang memegang peranan atau minat atau menjadi perantara didalam suatu kegiatan. 
Contoh analisa stake holders sebagai berikut :


Tabel 1 Analisis Stake holders dalam kawasan TNLL          
Stake Holders
Rights
(Hak)
Responsibility (Tanggung Jawab)
Revenue
(Hasil)
Masyarakat TNLL
Mengelola SDA
Menjaga Kawasan
Pendapatan masyarakat
STORMA
Meneliti dalam Kawasan
Menjaga Lokasi Penelitian
Penelitian dapat berjalan sesuai yang direncanakan
TNC
Pelestarian kawasan konservasi
Pendampingan dan mendorong masyarakat serta pemerintah dalam hal dukungan setiap kegiatan
Tercapainya tujuan yang diharapkan
Care International
Pemberdayaan masyarakat
Memberikan support dan rewards kepada masyarakat dampingan
Masyarakat dalam kawasan TNLL menikmati fasilitas seperti Air.
CSIADCP
Pemberdayaan masyarakat melalui  proyek konservasi
Pemberian fasilitas kepada masyarakat, seperti bibit, sumber air, pupuk, jembatan dll
Fasilitas tersebut telah dinikmati oleh masyarakat
Yayasan Djambata

Mendampingi masyarakat dalam Pelestarian Burung Maleo
Fasilitas, dan penyadaran masyarakat
Telah berhasil menangkarkan burung Maleo
Awam Green
Pendampingan masyarakat dalam pelestarian obat-obatan
Bersama masyarakat untuk mengembangkan tanaman obat-obatan
Tanaman obat-obatan telah dikebunkan di desa Pakuli
Yakota
Mendampingi masyarakat dalam meningkatkan ksenian tradisional
Pemberian pelatihan dan alat musik
Meningkatnya peran seni masyarakat dalam kawasan TNLL
Yakobang
Peningkatan Pendapatan masyarakat melalui pola Agroforestry
Pemberian pelatihan dan keterampilan
Masyarakat mengenal pola Agroforestry dan tanaman sela yang dapat dijual
BKKPA
Mengkoordinir para Pencinta alam di TNLL
Memberi masukan dan pelatihan konservasi
Belum jelas
Sumber : Laporan Magang Sylva Indonesia  oleh  Muh.  Amran amir


Tabel 2. Relationship Stake holders
Stake
Holders
Masy.
TNLL
STOR
MA
TNC
Care
CSI
ADCP
Yayasan
Djambata


Awam Green

Yakota
Yakobang
Masy.
TNLL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
STORMA
Sedang
-
-
-
-
-
-
-
-
TNC
Baik
Sedang
-
-
-
-
-
-
-
Care
Baik
Sedang
Baik
-
-
-

-
-
CSIADCP
Sedang
Sedang
Baik
Baik
-
-
-
-
-
Yayasan
Djambata
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
-
-
-
-
Awam
Green
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
-
-
-
Yakota
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
-
-
Yakobang
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
-
Sumber : Laporan Magang Sylva Indonesia  oleh  Muh.  Amran amir
            Untuk sampai pada pemecahan masalah maka dilakukan pertemuan kelompok untuk membahas permasalahan yang dihadapi dan menjawab solusi dari masalah dengan metode partisipatif (perencanaan partisipatif), berbagai metode dan teknik yang dilakukan dalam perencanaan partisipatif antara lain :
1.      Pohon Masalah dan Harapan
2.      Analisa Jembatan Bambu
3.      Analisa Tulang Ikan
4.      Analisa Medan Jaya
5.      Analisa SWOT

1. ANALISA POHON MASALAH DAN HARAPAN


Contoh kasus :
Setiap tahun Kades Barowa Kab. Luwu Sul-Sel menyusun program kerja Peningkatan Produksi Pertanian, namun pada penyusunan program berdasarkan masalah yang dihadapi kelompok tani tidak berdaya, dan masyarakat masih kekurangan hasil panen, pendapatan rendah, dan lain-lain tentang permasalahan kelompok tani. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang matang.

CARANYA?????   
 


           
 
 Dari akar-akar masalah tersebut diatas, maka kemungkinan dari akar masalah tersebut akan melahirkan akar masalah, akar masalah inilah yang harus diberikan perhatian, atau penanganan.
Kesimpulannya :
1.Identifikasi masalah utama yang harus dipecahkan (masalah utama)
2. Identifkasi penyebab masalah tersebut (curah Pendapat)
3. Mengelompokan sebab-sebab tersebut
4. Mengidentifikasi tingkatan penyebab (1, 2, 3, dst)
5. Menentukan tujuan dan harapan (keluaran)
6. Memprioritaskan penyebab yang paling mendesak
7. Memprioritaskan harapan yang paling efektif, mudah dan realistis untuk dicapai
8. Menyusun rencana kegiatan ;ingatlah 5w + H

2. Analisa Jembatan Bambu
            Teknik Jembatan Bambu hanya merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menyusun suatu rencana kegiatan masyarakat dengan jalan memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan tujuan yang akan dicapai serta tahapan yang harus ditempuh untuk mencapai suat tujuan yang diharapkan. Teknik tersebut sangat visual sehingga mudah difahami oleh masyarakat. Dan karena itu teknik partisipasi sangat tinggi. Selain itu teknik ini sangat sistimatis sehingga mudah untuk membuat proses perencanaan. Bahan yang diperlukan untuk membuat Jembatan Bambu mencakup : Dua Batang Bambu, Tali, Kertas, Spidol berwarna warni, gunting.
           
 

Tabel 3. Analisis SWOT Co-Management TNLL

     EKSTERNAL





INTERNAL
Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threat)
·         Sumberdaya alam ada
·         Era konservasi
·         Era hutan kerakyatan
·         Bantuan manajemen phak lain
·         Masih ada illegal SDA
·         Menurunnya kuantitas SDA
·         Pemda belum siap
·         Prosedur berbelit
·         Tekanan pemilik modal
·         Permintaan SDA tidak terkendali
KEKUATAN (Strength)
STRATEGI PENGEMBANGAN

·         Partisipasi masyarakat ada
·         Kearifan lokal masyarakat
·         Kelembagaan masyarakat lokal
·         Ada penghargaan terhadap warga yg berhasil
·         Aksesibilitas  dan fasilitas ada
·         Keterampilan tradisional
(S-O)
(S-T)

·         Inventaris peluang pasar bersama masyarakat
·         Bentuk kelembagaan ekonomi lokal yang kuat
·         Usulkan program kepada pihak terkait
·         Menyusun management plant
·         Pembinaan management dan keterampilan
·         Dialog dengan masyarakat
·         Memeperkuat ketahanan ekonomi rakyat
·         Bentuk peluang aneka usaha
·         Penguatan lembaga lokal
·         Penguatan daya tawar masyarakat
KELEMAHAN (Weakness)
STRATEGI PENGEMBANGAN


·         Inovasi terbatas
·         Mudah dipengaruhi
·         Dukungan Pemda dalam bentuk legalitas formal belum ada
(W-O)
(W-T)

·         Mengajukan permintaan bantuan modal
·         Mengundang penyuluh, NGO, peneliti dll.
·         Pembenahan manajemen lembaga/aparat
·         Studi banding percontohan bagi yang  berhasil
·         Penguatan ketahanan ekonomi lokal
·         Mencari alternatif baru
·         Kesepakatan dengan pihak terkait
·         Pembinaan mental
·         Penegakan hukum/aturan
·         Implementasi program



No comments: