Thursday 17 February 2011

MANAJEMEN



A. DEFENISI MANAJEMEN
Defenisi manajemen adalah suatu proses yang dengan prose situ pelaksanaan pencapaian suatu tujuan dilakukan dan disupervisi (Manajement may be defined as the process wich the execution of a given purpose is put into operation and supervised)
Defenisi lebih sederhana menyebutkan bahwa Manajemen adalah cara memperoleh sesuatu melalui kerja dan usaha orang lain.

B. KONSEP MANAJEMEN
Sejak zaman dahulu manusia menyadari akan kelemahan yang ada pada dirinya oleh karena itu, mereka telah menyadari perlunya kejasama dalam melakukan kegiatan. Apabila kerjasama antara orang-orang untuk mencapai suatu tujuan telah menjadi kerjasama formal, yang diperlukan/unsur terpenting dalam mewujudkan kerjasama itu adalah adanya manajemen.
Sebelumnya yang ada adalah manajemen tradisional dan manajemen sistematis. Pada Manajemen Tradisional, Manajer dalam memecahkan suatu persoalan mendasarkan pada pengalaman yang pernah dilakukan sebelumnya atas dasar tradisi. Dalam Manajemen Sistematis, Manajer dalam memecahkan masalah tidak hanya mendasarkan pada pengalamannya sendiri dimasa lampau, tetapi juga pada pengalaman orang lain yang berhasil.

C. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan seorang Manajer membutuhkan sarana manajemen :


1. Manusia (Man)
Berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari suatu proses seperti Perencanaan, Pengorganisasian, staffing, Pengarahan dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau dari sudut bidang seperti Penjualan, Produki, Keuangan dan Personalia.
2. Material (Material)
Dalam proses pelaksanaan kegiatan, Manusia menggunakan material atau bahan-bahan.
3. Mesin (Machine)
Dalam kemajuan teknologi, Manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin seperti pada masa sebelum revolusi industri terjadi. Bahkan sebaliknya Mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu Manusia.
4. Metode (Methode)
Untuk melakukan secara berdayaguna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode/cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap sebagai sarana/alat manajemen untuk mencapai tujuan.
5. Uang (Money)
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan.
6. Pasar (Market)
Salahsatu masalah pokok bagi suatu perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, jika mungkin mencari pasar baru untuk hasil produksinya.




D. TINGKATAN DAN KETERAMPILAN MANAJEMEN
Tiga jenis keterampilan dasar yang diperlukan manajemen menurut Robert.Z. Katz adalah Keterampilan Konsep, Keterampilan Manusiawi dan Keterampilan Teknik.
1. Keterampilan Konsep (Conceptual Skill) adalah kemampuan mengorganisasikan kegiatan dan memadukan kepentingan organisasi.
2. Keterampilan Manusiawi (Human Skill) adalah keterampilan kerjasama dengan atasan, teman sejawat atau bawahan termasuk kemampuan memotivasi dan berkomunikasi.
3. Keterampilan Teknik (Technical Skill) adalah keterampilan yang memungkinkan manajer melakukan pekerjaannya.
Untuk setiap tingkatan manajemen, kebutuhan akan ketiga jenis keterampilan tersebut berbeda-beda.
Hubungan antara manajemen puncak, menengah, dan Lini pertama bersifat hierarki, artinya bahwa keputusan-keputusan yang diambil oeleh manajemen puncak harus dijabarkan dan dilaksanakan oleh Manajemen yang berada ditingkat bawahan. Keputusan-keputusan manajemen puncak mengandung nilai-nilai strategis bagi suatu organisasi dan bersifat jangka panjang.
Hal itu berbeda dengan keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen-manajemen menengah dan lini pertama yang lebih bersifat operasional dan merupakan kebijkan jangka menengah dan jangka pendek.
Pada tingkat manajemen puncak, keterampilan konsep sangat dibutuhkan, hal ini akan makin berkurang pada tingkat manajemen yang berada dibawahnya, sedangkan keterampilan teknik sangat dibutuhkan pada tingkat manajemen lini pertama dan akan makin berkurang pada tingkat manajemen yang berada diatasnya.


E. FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan akan sangat membantu tugas sorang manajer karena dengan perencanaan yang baik semua sumberdaya akan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Tujuh langkah yang harus dilakukan dalam perencanaan ialah :
a. memahami sifat hakiki masalah yang dihadapi
b. mengumpulkan data yang diperlukan
c. menganalisis data
d. menentukan beberapa alternative cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
e. memilih cara yang dianggap terbaik
f. melaksanakan pembuatan rencana
g. menilai hasil perencanaan yang telah dibuat
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang alat, tugas atau kegiatan tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa hingga tercipta suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya dalam pengorganisasian terjadi pembentukan bagan struktur organisasi. Enam asas yang harus diperhatikan dalam pembentukan/penyusunan bagan struktur organisasi adalah :
a. perumusan tujuan organisasi secara jelas
b. pembagian tugas pekerjaan
c. delegasi wewenang
d. rentangan pengawasan
e. tingkat pengawasan dan
f. kesatuan perintah serta tanggung jawab


3. Fungsi Pengisian Jabatan (Staffing)
Fungsi staffing berkenaan dengan penyaringan, seleksi, latihan, pengembangan dan pemberian karyawan terhadap karyawan.
4. Fungsi Pengarahan (Directing)
5. Fungsi Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dapat didefenisikan sebagai pngamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi agar kegiatan yang dilakukan tersebut berjalansesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Adapula yang berpendapat bahwa fungsi pengawasan merupakan aktifitas untuk memeriksa, mencocokan dan mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

F. BIDANG MANAJEMEN
Sejak lahirnya manajemen sebagai ilmu, manajemen diterapkan pertama-tama untuk badan usaha dan perusahaan.
1. Manajemen Produksi
Manajemen Produksi adalah pengarahan dan pengawasan secara sistematis proses perubahan (transformasi) factor-faktor produksi (input) menjadi barang atau jasa (output)
2. Manajemen Pemasaran
Keberhasilan dalam mengelola produksi belum menjamin sepenuhnya bagi kesuksesan suatu badan usaha agar kelangsungan suatu usaha terjamin barang yang berhasil diproduksi harus laku dijual/dipasarkan.
Analisis yang harus dilakukan dalam proses penciptaan barang atau jasa dapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut
Perencanaan pemasaran meliputi pengambilan keputusan menyangkut :
a. penentuan sasaran pasar yang dituju (segmentasi pasar)
b. perencanaan menyangkut strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang akan dilaksanakan serta penganggarannya.
Perencanaan marketing mix menuntut perlunya mengambil kebijakan yang tepat menyangkut empat (4) unsur yaitu ; Kebijakan Produk (Product), Kebijakan Harga (Price), Kebijakan Promosi (Promotion), dan Kebijakan Distribusi (Place).
Jadi inti manajemen pemasaran adalah bagaimana menggolongkan empat unsur kebijakan tersebut.

3. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan (Financial Management) sering juga disebut manajemen permodalan atau perbelanjaan perusahaan (Bussines finance) Manajemen keuangan menyangkut penanganan masalah kebutuhan keuangan badan usaha, perencanaan struktur keuangan badan usaha, sumber-sumber modal, dan analisis laporan keuangan.
Sebagai upaya menangani masalah kebutuhan keuangan sumber-sumber modal diusahakan untuk mencari sumber dana dengan cara dan syarat yang paling menguntungkan. Kegiatan pncarian sumber dana disebut pembelanjaan pasif yang berarti menerima dana dari berbagai sumber, sedangkan kegiatan penggunaan dana disebut pembelanjaan aktif yang berarti menggunakan dana yang diterima.
Kebijakan yang menyangkut sumber dana terkait erat dengan perencanaan struktur keuangan atau permodalan perusahaan. Sumber-sumber keuangan perusahaan antara lain
a. para pemilik, tabungan masyarakat, tabungan pemerintah
b. pasar uang dan pasar modal diselenggarakan oleh lembaga lembaga keuangan baik bank maupun non bank.
c. Penjualan saham, baik secara tertutup untuk kalangan tertentu, misalnya dilingkungan keluarga, maupun secara terbuka di bursa saham (bursa efek)
Jadi masalah utama dalam struktur permodalan adalah mengenai perbandingan (ratio) antara modal dari pinjaman dan modal sendiri.
4. Manajemen Personalia
Keberhasilan suatu badan usaha akan ditentukan ketepatan penempatan orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan kegiatan perusahaan (the right man on the right place)
Manajemen personalia sering disebut manajemen sumberdaya manusia atau manajemen tenaga kerja. Hal ini disebabkan yang ditangani adalah sumberdaya manusia (baik manajer maupun tenaga kerja). Sumberdaya manusia harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyumbangkan keahlian, kecakapan dan daya kreatifnya dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajemen personalia adalah cabang manjemen yang berurusan dengan penanganan hubungan antara perusahaan dan para pekerjanya yang mencakup persoalan penerimaan dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, pemberiankompensai (imbalan) dan kesejahteraan karyawan, serta hubungan industrial. Penerimaan dan seleksi tenaga kerja atau karyawan dilakukan dengan tujuan menetapkan apakah seorang pelamar memenuhi syarat yang diperlukan untuk menjalankan tugas. Dalam hal ini karyawan yang akan dipilih harus sesuai kebutuhan tenaga yang sudah direncanakan.
Penerimaan, seleksi, dan pelatihan merupakan kegiatan yang saling terkait satu sama lain. Pelatihan mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sebagai tambahan atas kemampuan dasar yang melewati seleksi. Dengan kemampuan tersebut diharapkan tenaga kerja dapat memenuhi persyaratan dalam menduduki suatu jabatan atau menjalankan tugas tertentu. Pengembangan karywan terkait dengan peningkatan profesionalisme dikalangan para karyawan.
Kebijakan yang menyangkut pemberian kompensasi (imbalan) merupakan hal sensitif. Hali ini terkait langsung dengan masalah biaya total perusahaan. Disamping itu kebijakan yang menyangkut besar kecilnya kompensasi akan berpengaruh terhadap kualitas karyawan yang dapat diperoleh. Kebijakan penanganan kesejahteraan karyawan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan kompensasi.
Kebijakan kesejahteraan karyawan meliputi antara lain :
a. vakansi dan hari libur
b. perlindungan terhadap resiko
c. kegiatan olahraga, kesenian, sosial, keagamaan serta rekreasi.
Penanganan hubungan industrial atau hubungan kerja industri ,merupakan bagian dari manajemen personalia. Di Indonesia hal ini dikenal dengan hubungan industrial pancasil. Dalam hubungan industrial pancasila dikenal adanya tiga pihak yang disebut triparti yaitu Pengusaha, organisasi pekerja (karyawan) dan pemerintah. Tiga pihak ini yang akan saling berhubungan bekerjasama saling menguntungkan, menyusun perjanjian kerja, dan menyelesaikan masalah yang ada antara karyawan dan perusahaan.

5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis, seperti produksi dan pemasaran memerlukan dukungan pengadministrasian atau penataan yang baik.
Manajemen administrasi memanfaatkan komputer dan teknologi komunikasi/informasi serta peralatan/mesin-mesin kantor modern untuk menyelenggarakan system informasi manajemen.
Peristiwa-peristiwa keuangan/kekayaan dapat dicontohkan antara lain penjualan saham, pembelian mesin-mesin, pembelian bahan baku, dan pembayaran upah pekerja. Peristiwa atau kegiatan seperti itu ditangani dalam manajemen akuntansi.
Tiga bidang akuntansi ialah akuntansi keuangan, akuntansi biaya, dan akuntansi manajerial.
a. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah pencatatan (pengadministrasian) peristiwa-peristiwa yang menyebabkan perubahan kekayaan, baik besarnya maupun strukturnya.
b. Akuntansi biaya (cost accounting) adalah pencatatan (pengadministrasian) perhitungan biaya (harga pokok) produksi, biaya (harga pokok) penjualan, biaya-biaya lain, dan laba rugi.
c. Akuntansi manajerial (Managerial accounting) adalah akuntansi yang khusus disiapkan sebagai laporan atau bahan informasi bagi manajer, yang selanjutnya oleh manajer akan digunakan dalam pengawasan dan pengambilan keputusan

G. MANAJEMEN BADAN USAHA
Badan usaha merupakan alat untuk mencapai tujuan pembangunan dibidang ekonomi, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Oleh karena itu badan usaha harus dapat mencerminkan perlunya perannya di bidang ekonomi sesuai dengan fungsinya. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, badan usaha harus dikelola secara professional.

1. Dasar Hukum Pendirian Badan Usaha
Mengelola Badan usaha dapat diibaratkan sebagai seorang pengemudi bus. Mula mula yang akan dicapai adalah arah dan tujuan yang akan dicapai, kemudian menyusun perencanaan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai itu. Dalam menyusun perencanaan, harus memperhatikan kondisi bus tersebut, seperti kondisi mesin, bahan baker, roda, kapasitas penumpang, dan lain sebagainya. Akhirnya dapat disusun rencana perjalanan (route) untuk mencapai tujuan. Selama perjalanan kecepatan harus diatur dan diukur sehingga penumpang merasa aman dan nyaman.
Hal diatas berlaku pada semuabentuk badan usaha baik itu BUMN (pusat dan daerah),BUMS, maupun Koperasi. Untuk menjamin kelangsungan hidup badan usaha maka disusunlah perangkat hukum yang dapat digunakan sebagai landasan dasar pengelolaan badan usaha. Landasan itu sebagai berikut :

Landasan Hukum BUMN BUMS Koperasi
1. Idiil

2. Konstitusional


3. Operasional Pancasila

UUD 1945 pasal 33 ayat (2) dan (3)


UU RI No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pancasila

UUD 1945 pasal 33 ayat (1)


Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHP) Pancasila

UUD 1945 aturan peralihan ayat (1)

UU RI No. 25 Tahun 1992 Tentang PerKoperasian

2. Arah dan Tujuan Pengelolaan Badan Usaha
Arti pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Arah dan tujuan pengelolaan Badan Usaha antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memberikan kejelasan mengenai bidang usaha yang dapat dimasuki oleh BUMN, BUMS dan Koperasi. Pada dasarnya semua bidang usaha dapat dimasuki badan usaha milik swasta dan Koperasi, kecuali bidang usaha, yang bergerak untuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting serta kekayaan alam harus dikuasai oleh Negara (UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3)
b. Optimalisasi penggunaan sumberdaya ekonomi secara tepat guna dan berhasil guna
c. Melarang kegiatan-kegiatan ekonomiyang mengarah pada monopoli usaha dibidang perekonomian.
d. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan perekonomian sebagai perwujudan pelaksanaan Demokrasi Ekonomi.
e. Mencegah timbulnya persaingan tidak sehat diantara badan usaha dalam melakukan kegiatan ekonominya.
f. Memupk rasa kebersamaan dengan cara mengembangkan program kemitraan diantara beberapa badan usaha dalam rangka untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya.

3. Fungsi Pengelolaan Badan Usaha
BUMN, BUMS, atau Koperasi pada hakikatnya dalam pengelolaan kegiatan usahanya harus didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan ebagai berikut :
a. Fungsi Perencanaan
Setiap pucuk pimpinan dalam sebuah organisasi dalam jenjang vertikal membuat perencanaan sebagai pedoman kerja bagi departemen departemen (bagian) yang ada di bawahnya.
b. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian harus mencerminkan wewenang penuh dalam memimpin pelaksanaan pekerjaan dan harus dapat menentukan arah dan tujuan pekerjaan antar kelompok dalam organisasi (perusahaan).
c. Fungsi Penggerakan
Fungsi ini difokuskan pada terciptanya suatu keadaan mungkinkan karyawan serta anggota organisasi sadar akan pekerjaannya dan termotivasi untuk mencapai suatu prestasi yang baik bagi mereka sendiri dan pada akhirnya kemajuan bagi organisasi (perusahaan)
d. Fungsi Pengawasan
Seorang pucuk pimpinan (top manager) harus mengawasi apakah tugas yang diberikan kepada bawahannya telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana sebelumnya dan sekaligus untuk tindakan perbaikan.
e. Fungsi Ekonomi
Organisasi (perusahaan) berperanserta dalam peningkatan produksi barang dan jasa, membantu meningkatkan pendapatan Negara, dan membantu pemerintah dalam memperlancar perekonomian.

f. Fungsi sosial
Organisasi/perusahaan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

No comments: