Monday 3 December 2012

Kelapa Bertunas Dua

Fenomena alam seperti Kelapa bertunas dua jarang kita lihat, kali ini Kelapa bertunas dua milik Andi Ghalib, warga Mario Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, dapat kita lihat. Kelapa tersebut menjadi perhatian warga lantaran penasaran ingin melihat secara langsung. 


Menurut Andi Ghalib mengetahui keanehan tersebut ia sempat kaget, terlebih lagi sebelumnya tidak ada keanehan yang terjadi pada kelapa yang dimilikinya.

“Mengetahui keanehan ini saya sempat kaget, soalnya baru pertama kali ini saya menemukan bibit kelapa yang memiliki tunas dua sekaligus,”ucapnya.

Lanjut Ghalib bentuk kelapa yang unik ini sejak beberapa bulan lalu tumbuh didepan rumahnya, dan sudah memiliki tinggi hingga 60 sentimeter, bahkan sudah beberapa pengunjung yang mencoba untuk menawarkan harga untuk membeli bibit pohon kelapa yang umurnya 3 bulan ini.

“Pernah ada pengunjung datang ingin membeli bibit kelapa ini hingga ratusan ribu, tetapi saya tidak mau menjualnya,”katanya.

Lebih jauh diucapkan ia akan berusaha menjaga dan merawat bibit kelapa tersebut hingga bisa tumbuh besar atau bahkan berbuah, hal tersebut dilakukan lantaran berharap agar keberadaan kepala tersebut dapat menjadi bukti keaneahan alam.

“Saya akan berusaha merawatnya, karena ini bisa jadi bukti dan tontonan menarik kedepan yang bisa diteliti,”tuturnya,

Sementara itu, Arif yang melihat langsung keberadaan kelapa bertunas dua tersebut, mengatakan ia dan rekan-rekannya sengaja mengunjungi Kelapa tersebut setelah mendengar informasi.

“Kami penasaran untk datang melihat langsung, kelapa tersebut” katanya.

Friday 13 April 2012

AMAN Keluarkan Enam Rekomendasi


Ormas Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tana Luwu dalam dialog kebijakan dan Workshop perubahan Iklim, FPIC dan REDD+, di Hotel Mulia Palopo yang berakhir hari ini Kamis (12/4/12) ditandai dengan dikeluarkannya enam butir rekomendasi untuk ditindak lanjuti.
Ke-enam butir tersebut menurut Bata Manurun pada luwuraya.com nantinya akan disampaikan pada masing masing pihak terkait.
Bahan dasar penyusunan rekomendasi dan RTL, Pengetahuan tentang kondisi objek lapangan terkait (REDD) dan Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat  akan direkomendasikan ke komunitas adat dan NGO (Aman Tana Luwu dan PBS), Dinas Kehutanan, Tata Ruang, BKSDA, DPR, Pertambangan, Camat, Lurah, Pertanahan, Bappeda, BPBD  dan BLH”. Ungkapnya.

Enam butir tersebut menurut Bata ada tiga rekomendasi untuk penguatan ditingkat komunitas adat dan Ormas AMAN,PBS dan Wallacea,”Percepatan pemetaan partisifatif wilayah adat, Profil/ Asal usul - Menggali situs-situs sejarah, dimana masyarakat dapat memahami tentang sejarah asal usul lembaga adat dan hukum2nya, percepatan pengakuan melalui Musyawarah komunitas adat dataran tinggi untuk membangun kesepakatan antara masyarakat adat di Palopo, peningkatan pemahaman tentang FPIC dan REDD+ melalui Pelatihan dan diskusi bergulir dengan mempertemukan antara masyarakat adat dengan pengurus lembaga adat,”Sebut Bata.

Tiga rekomendasi lainnya lanjut Bata untuk rekomendasi ke tingkat pemerintah dan legislatif, “1) Pembuatan Perda, dilakukan dengan cara  Kosolidasi,   Pemetaan, Sosialisasi hasil pemetaan, Pendokumentasian kegiatan,  Penyusunan draft perda dan Konsultasi publik. 2) Peninjauan ulang tata batas wilayah hutan lindung dan konservasi alam dengan cara konsolidasi membangun kesefahaman persepsi di Dinas Kehutanan, Tata Ruang, BKSDA, DPR, Pertambangan, Camat, Lurah, Pertanahan, Bappeda, BPBD dan BLH yang rencananya  Bulan mei 2012. Dan 3) Memperjelas kembali rencana program REDD+ melalui system FPIC dengan cara Sosialisasi Tentang rencana kegiatan REDD+ dan lokasi REDD+ di Dinas Kehutanan, Tata Ruang, BKSDA, DPR, Pertambangan, Camat, Lurah, Pertanahan, Bappeda, BPBD dan BLH” tambahnya.

Isma Kahman pegiat NGO asal PBS mengatakan pada luwuraya.com bahwa hasil rekomendasi tersebut diharapkan rampung ditahun ini, “Sesuai dengan tujuan kedepan adalah melahirkan Perda” tuturnya.
“Draft Perdanya sudah disiapkan yang kita beri judul Pengakuan Masyarakat Adat dan hak-haknya, dan akan dibahas kembali di tingkat pemerintah dan legislatif, dan diharapkan selesai dalam tahun ini”. Imbuhnya.(aa)
  

AMAN Tana Luwu Dorong Perda Pengakuan Masyarakat Adat dan Hak-haknya



Aliansi Masyarakat Adat Nusantara wilayah Tana Luwu mendorong perda Pengakuan Masyarakat Adat dan hak-haknya. Hal tersebut disampaikan Batak Manurun Ketua Aman Tana Luwu pada dialog kebijakan dan Workshop perubahan Iklim, FPIC dan REDD+ di Hotel Mulia Palopo.

Batak Manurun dalam keterangannnya pada luwuraya.com Rabu (11/4/120) mengungkapkan bahwa ada ketidakstabilan di area wilayah masyarakat adat, dimana terjadi konflik tenurial dan agraria, “Battang Barat misalnya terjadi konflik di kawasan konservasi antara masyarakat dan pemerintah, sementara masyarakat setempat punya hukum adat dan hak-hak atas masyarakat adat”jelasnya.

“Untu k itu melalui forum ini yang membahas REDD+ dan FPIC  kami mengajak masyarakat adat, dan Pihak terkait lainnya untuk melahirkan perda kolektif tentang pengakuan masyarakat adat dan hak-haknya, yang nantinya menjadi ikon atas perda perlindungan masyarakat adat di Palopo”Tuturnya.

Batak Manurun  menambahkan jika sampai saat ini Aman tingkat nasional mendorong Undang-undang perlindungan masyarakat adat sebagai Payung undang-undang tersebut, “Untuk itu kita juga memasukkan judicial review pada Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan karena tidak mengakomodir akses masyarakat adat”. Imbuhnya.   

Alfri Jamil saat dimintai keterangannya terkait dengan hal tersebut mengungkapkan bahwa akan membahas hal tersebut di tingkat legislatif. “DPRD Palopo akan melibatkan semua stake holder untuk membahas hal itu”, Ujar legislatif asal Partai PDIP ini.

Alfri mengakui keberadaan komunitas adat yang ada di Palopo, “Komunitas masyarakat adat di Palopo ini sudah jelas, jadi tinggal Perdanya yang perlu dibangun, dengan catatan perda ini nantinya tidak bertentangan dengan regulasi yang lebih tinggi”. Paparnya.

Ayub dari komunitas masyarakat adat Battang yang ikut pada acara tersebut mengatakan akan siap untuk ikut merumuskan dan siap untuk melaksanakan perda tersebut nantinya sesuai dengan aturan yang diberlakukan. (aa)

       

Tuesday 3 April 2012

Inilah Daftar Nama Honorer K1 Hasil Verifikasi BKN

www.luwuraya.com

Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menetapkan nama nama tenaga Honorer Kategori Satu  (K-1) dan mengumumkan nama-nama tersebut. Tidak terkevuali untuk sejumlah daerah di Tana Luwu.
Sesuai data yang dihimpun, hingga saat ini, BKN baru mengumumkan lima dari enam daerah di Luwu Raya. Kelima daerah itu yakni Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Sementara untuk Kabupaten Luwu Utara, hingga berita ini diturunkan, belum ada hasil verifikasi yang diterbitkan BKN untuk daerah itu.
Pengumuman daftar honorer K1 ini oleh BKN guna menghindari adanya permainan atau penipuan. Informasi yang diperoleh luwuraya.com daftar nama yang diumumkan ini adalah data verifikasi dan validasi yang memenuhi kreteria. Bagi yang memenuhi kreteria selanjutnya akan melanjutkan pada proses penetapan NIP (Nomor Induk Pegawai) yang rencananya akan dilakukan pada Juli mendatang, sementara yang tidak memenuhi kreteria tentunya tidak akan lanjut pada tahap tersebut. (ha/a)
Berikut Daftar Nama Honorer K1 Hasil Verifikasi BKN:
Kabupaten Luwu Utara

Tuesday 27 March 2012

Harga Sembako di Palopo Masih Stabil


Perkembangan harga sembako di kota Palopo pada pekan ke empat bulan Maret 2012 tidak mengalami kenaikan yang drastis. 

“Pada Minggu terakhir ini harga sembako belum mengalami kenaikan yang signifikan berkaitan dengan  isu kenaikan BBM”. Jelas  Nurpati,SE kepala bidang perdagangan Kantor Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Palopo.

Nurpati menjelaskan bahwa hasil pengecekan harga di beberapa pasar dalam kota Palopo senin (26/3/2012) kemarin yang mengalami kenaikan pada harga sayur mayur. “Yang naik hanya jenis Wortel dari dari Rp.8.000 jadi Rp. 10.000 atau 20%, Daging ayam Broiler dari Rp. 28.000 jadi Rp.35.000 atau 20%, Telur Ayam Kampung dari Rp. 1.500 jadi Rp. 2.000 atau 25% dan  Telur Itik dari Rp. 1.300 jadi Rp.1.500 atau 13%.” Imbuhnya.

“Ada beberapa pula harga sembako yang mengalami penurunan harga seperti Bawang Merah dari Rp. 14.000 jadi Rp. 12.000, Bawang Putih dari Rp. 13.000 jadi Rp. 12.000, Tomat dari Rp. 7.000 jadi Rp.6.000”. Lanjutnya.

Sedangkan Untuk harga Bahan Bangunan belum mengalami kenaikan. “Informasi mengenai naiknya harga bahan bangunan hanya isu saja, kami sudah cek di lapangan kemarin hasilnya masih tetap”Pungkasnya. (aa)         

Saturday 24 March 2012

SEMINAR PENDIDIKAN SE SULSEL


Fokus Pada Profesionalisme dan Kesejahteraan Guru


Seminar pendidikan se-Sulawesi selatan yang digelar Gema Pena di Saodenrae Convention Centre hari ini (Sabtu, 24/3/2012) fokus pada profesionalisme dan kesejahteraan guru, hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut Sekda Palopo H.M. Jaya, SH,M.Si, Ketua LPMP Makassar Drs. Rusdi, Rektor Uncok DR. Suedi, dan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Palopo Akram Risa.

Seminar yang bertemakan Standarisasi gaji PNS sesuai beban kerja, menurut DR. Suedi Rektor Uncok bahwa pada beberapa  dekade sebelumnya pilihan untuk menjadi guru sangat rendah. “Bahkan memasuki perguruan tinggi profesi guru bukan jadi jurusan pilihan utama, tetapi saat ini pilihan untuk menjadi guru di perguruan tinggi menjadi pilihan utama”. Ungkap Suedi.

Menyinggung masalah profesionalisme guru Menurut Suedi masih rendah ”Jika dibandingkan dengan Guru di Luar Negeri, guru di Indonesia masih terbilang rendah, karena kompetensi guru masih rendah”. Jelasnya.

Rusdi Ketua LPMP Makassar menjelaskan bahwa guru saat ini perlu bekerja secara profesionalis. “guru perlu penghargaan, mendapat perlindungan dan kesejahteraan yang sesuai dengan undang-undang No 14 tahun 2005 pasal 36 mengenai kesejahteraan guru yang digaji berdasarkan beban kerja masih dalam pembahasan di tingkat pusat“. Ujar Rusdi.

Berbeda dengan Akram Risa Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Palopo menyampaikan bahwa saat ini guru di Kota Palopo sudah sejahtera, dilihat dari tingkat kehidupannya “kesejahteraan guru di Palopo sudah sejahtera bahkan beberapa mereka sudah memiliki kendaraan roda empat, untuk itu dalam mencapai profesionalisme guru harus bekerja sesuai kinerjanya sebagai pendidik” ungkap Akram

Mengenai sistem pencairan dana sertifikasi di Dinas Pendidikan dengan berbagai persyaratan dibandingkan dengan Depag yang hanya sederhana sempat ditanyakan oleh guru dalam seminar tersebut,  menurut Rusdi bahwa banyaknya persyaratan tersebut tidak perlu. “sesungguhnya tidak perlu karena kita mengikutisatu pola yang sama” pungkasnya. Sementara itu Akram Risa mengakui jika hal tersebut terjadi karena beberapa alasan “Sertifikasi di Depag sederhana karena instansinya vertikal sehingga datanya on line selalu up to date, sementara di Dinas data yang masuk perlu disinkronkan karena data tidak up to date, namun pihak Dinas akan berusaha agar kedepan jadi Up to date”. Harapnya. (aa)
   

SEKDA BUKA PEKAN PENDIDIKAN PALOPO IV



Palopo, luwuraya.com. Pekan pendidikan Palopo IV yang dilaksanakan Gema Pena tanggal 24 sampai dengan 28 Maret 2012 dibuka  Sekda Palopo M.Jaya digedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Sabtu(24/3/2012). 

Sebelumnya Sekda disambut dengan tarian adat dan hiburan sanggar seni Sibolang yang menampilkan tari kreasi empat etnis. Acara dihadiri Asisten II Muktar Basir, para rektor perguruan tinggi sekota Palopo seperti Universitas Cokroaminoto, STAIN, STIEM, STIKES KJP, STIKES Luwuraya, STIH Damarica Palopo, Direktur RSU Sawerigading Palopo,  LPMP Makassar Drs. Rusdi. 

Jaya yang juga sebagai Dewan Pembina Gema Pena  dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kota Palopo dalam hal pendidikan telah mengalami peningkatan dan keunggulan. “selama beberapa tahun belakangan ini kota Palopo mengalami keunggulan dan prestasi yang baik hingga tahun 2012 saat ini setelah kota makassar”. Ucapnya.

Lebih lanjut Jaya mengakui kalau dalam beberapa tahun pula kondisi pendidikan Kota Palopo melahirkan beberapa persoalan yang perlu dibenahi. “untuk itu dalam hal pendidikan perlu penerapan konsep pendidikan berkarakter” jelas Jaya.

Dalam pembukaan kegiatan Sekda Palopo memberikan Cenderamata kepada Ketua  LPMP Makassar Drs. Rusdi, Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo DR. Suedi dan Kadispora Palopo Syamsul, dan Sekda Palopo diberikan cideramata oleh Ketua Gema Pena Jumadi Aras.

Acara yang bertemakan Hidup Pendidikan Indonesia, menurut Herlambang ketua panitia saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, sebanyak hampir seribu pendaftar seminar pendidikan se-sulsel diikuti oleh Guru-guru, mahasiswa dan umum dengan  tujuan kegiatan  yakni memajukan dan menghidupkan pendidikan di kota Palopo dan meningkatkan Inteligensi, seni dan relijius. Pekan pendidikan yang berlangsung selama lima hari tersebut terdiri atas delapan item kegiatan “ada delapan kegiatan dalam pekan pendidikan Palopo IV ini yakni Seminar Pendidikan Se-Sulsel 24-3-2012, Lomba Nasyid Asmaul Husna tingkat SMA se-Sulsel 24-3-2012, Drawing Competition 25-3-2012, Lomba News Reading tingkat SD, SMP, SMA se Luwu-Raya 26-3-2012, Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Guru se-Sulsel 26-3-2012, The Master Chess Cup tingkat SD, SMP, SMA se-Sulsel 26-3-2012, dan English Speech Contest tingkat SD, SMP dan SMA se-Sulsel 27-3-2012,  selain itu panitia menyediakan 102 piala yang terdiri atas  4 piala bergilir, 2 piala tetap dan  dan lainnya sebanyak 96 piala ”. Terangnya.  (aa)